Sabtu, 16 Februari 2013

DETERMINAN PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN ENREKANG


DETERMINAN PERTUMBUHAN EKONOMI
KABUPATEN ENREKANG

ECONOMIC DETERMINANTS GROWTH OF ENREKANG REGENCY



Wardihan Sabar.1, Muhammad Yunus Zain.2, Abd. Rahman Razak 3



Ekonomi Perencanaan dan Pembangunan Universitas Hasanuddin, Makassar










Alamat Korespondensi:
Wardihan Sabar
Jln. Daeng Tata III/25
Makassar, 90245
Tlp. (0411)888932
Hp. 085215208206
Email: wardihan.sabar@gmail.com



Abstrak
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh Pendidikan, Kesempatan Kerja, Belanja Modal, dan Investasi Swasta terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Enrekang. Penelitian ini bersifat deskptif. Penelitian ini menggunakan data runtut waktu (time series) tahun 2001-2010. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan analisa regresi linear berganda melalui metode kuadrat terkecil yaitu Method Ordinary Least Square” (OLS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Pendidikan, Kesempatan Kerja, Belanja Modal dan Investasi Swasta memiliki hubungan yang sangat kuat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Enrekang. Secara parsial hanya variabel Investasi Swasta yang memiliki pengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Enrekang. Perkembangan perekonomian dan Perkembangan investasi swasta di Kabupaten Enrekang perlu mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Daerah, karena investasi swasta memberikan peranan yang kuat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kata kunci:  Pertumbuhan ekonomi, Pendidikan, Kesempatan Kerja, Belanja Modal, dan Investasi Swasta
Abstract
The aim of the research was to analyze the influence of Education, Employment, Capital Expenditure, and Private Investment on Economic Growth of Enrekang Regency. The reasearch was employing time-series data of 2001-2010 and multiple linear regression analysis with ordinary least square (OLS).The result of the research indicated that the variables of education, employment opportunity, capital  spending and private investment have very strong correlation in supporting economic growth in Enrekang Regency. Partially, however, only private investment has significant influence on economic growth of Enrekang Regency. In economic of Enrekang Regency, the private invesement development needs serious attention of regional government, because it has a strong role in supporting economic growth.

Keywords:       economic growth, education, employment, capital spending, private investment.


HASIL
Analisis Regresi Linear Berganda    
Berdasarkan hasil olah data, maka diperoleh Koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,959. Kesalahan baku estimasi (Std. error of the estimate) menunjukkan tingkat kesalahan dalam analisis ini yaitu sebesar 0,043. Persamaan regresi yang diperoleh adalah
 Y = {3, 978 + 1,102X1 + 0,233X2 + 0,074X3 + 0,163X4 + e}
Nilai thitung pada variabel Pendidikan terhadap PDRB Kabupaten Enrekang adalah 0,901 dengan taraf signifikan yang diperoleh adalah 0,409. koefisien arah regresi 1) sebesar 1,024. Nilai thitung pada variabel Kesempatan Kerja terhadap PDRB Kabupaten Enrekang adalah 0,789 dengan dan taraf signifikan t yang diperoleh adalah 0,466, koefisien arah regresi 2) sebesar 0,233. Nilai t hitung pada Belanja modal terhadap PDRB Kabupaten Enrekang adalah 1,137 dengan dan taraf signifikan t yang diperoleh adalah 0,307, koefisien arah regresi 3) sebesar 0,074. Nilai t hitung pada variabel Investasi Swasta terhadap PDRB Kabupaten Enrekang adalah 2,734 dengan dan taraf signifikan t yang diperoleh adalah 0,041. Nilai koefisien arah regresi Investasi Swasta (β4) sebesar 0,163. (Tabel  3.)

PEMBAHASAN
            Berdasarkan hasil olah data pada Tabel 3, tampak bahwa variabel pendidikan, kesempatan kerja, belanja modal, dan investasi swasta memiliki hubungan yang sangat kuat terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Enrekang.  

Analisis dan Implikasi Pengaruh Investasi Swasta Terhadap Pertumbuhan Ekonomi   Kabupaten Enrekang.
Temuan penelitian ini menunjukan bahwa Investasi Swasta berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Enrekang. Temuan ini sejalan dengan hasil penelitian Khairil Anwar (2011) bahwa investasi swasta berpengaruh  positif dan siginfikan  terhadap pertumbuhan ekonomi. Nilai Investasi Swasta (Value Of Investment) yang terus mengalami peningkatan  selama kurun waktu 2001-2010, membawa implikasi yang singnifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Enrekang. Hal ini berarti bahwa perhatian pemerintah terhadap pengembangan investasi  swasta memberikan ekspektasi yang tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Enrekang.
Dalam hal peningkatan volume investasi swasta di Kabupaten Enrekang sangat erat kaitannya dengan peningkatan investasi pemerintah melalui belanja modal dalam rangka peningkatan kualitas infrastruktur yang menjadi daya tari investasi swasta. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Todaro (2003), yang menyatakan bahwa investasi publik yang dilakukan oleh pemerintah terutama yang menyangkut kepentingan orang banyak, seperti dalam bidang; pembangunan jalan raya, proyek pembangkit tenaga listrik, air bersih dan pengairan/irigasi akan mendorong peningkatan investasi swasta di masa yang akan datang. Penyediaan investasi publik tersebut, dapat mendorong iklim investasi serta membantu memperlancar produksi, perdagangan dan dunia usaha.
Kegiatan investasi memungkinkan suatu masyarakat terus menerus meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan nasional dan meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat. peranan investasi dalam proses pertumbuhan ekonomi memiliki peran ganda yaitu Menciptakan pendapatan, dan Memperbesar kapasitas produksi prekonomian dengan cara meningkatkan stok capital (Sukirno 2000). Kedua hal ini sebagai dampak dari adanya permintaan dan penawaran investasi. Karena itu selama investasi berlangsung, pendapatan nyata dan output akan  senantiasa membesar. Namun demikian, untuk mempertahan tingkat ekuilibirium pendapatan pada tingkat full employment dari tahun ke tahun, baik pendapatan nyata maupun output tersebut, keduanya harus meningkat dalam laju yang sama pada saat kapasitas modal  meningkat. Karena kalau tidak, setiap perbedaan keduanya akan menimbulkan kelebihan kapasitas modal meningkat. Karena kalau tidak, setiap perbedaan keduanya akan menimbulkan kelebihan kapasitas atau ada kapasitas yang menganggur. Hal ini memaksa para investor membatasi pengeluaran investasinya sehingga  pada ahirnya akan berpengaruh buruk pada perekonomian yaitu berupa menurunnya pendapatan dan pekerjaan pada periode berikutnya.
Analisis dan Implikasi Pengaruh Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi   Kabupaten Enrekang.
            Berdasarkan temuan dalam penelitian ini menunjukan bahwa pendidikan  tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Enrekang. tidak dapat dipungkir adanya indikator lainnya yang bias digunakan dalam melihat efektivitas penyelenggaraan di sektor  pendidikan selain indikator angka melek huruf (AHM). Indikator output sektor pendidikan selain angka melek huruf, juga dapat diliat dari rata-rata lama sekolah, dan pendidikan tertinggi yang di tamatkan. Dalam perhitungan indeks pembangunan manusia, angka melek huruf digunakan sebagai salah satu indikator pembangunan manusia di bidang pendidikan. Indikator angka melek huruf ini memiliki bobot dua kali lebih besar dari pada rata-rata lama sekolah.
Berdasarkan gambaran dan kecenderungan terhadap jenjang pendidikan yang ditamatkan, dapat dilihat bahwa indikasi keterbatasan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan, khususnya pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Hal tersebut berdampak pada sulitnya akselerasi perubahan teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan dalam kehidupan masyarakat. Demikian pula halnya jika dikaitkan dengan aktivitas sebagian besar masyarakat di Kabupaten Enrekang selama tahun 2001-2010 yang masih mengandalkan sektor pertanian tradisional, tentunya berdampak pada produktivitas sektor pertanian dan sektor lainnya yang terus mengalami penurunan selama periode tersebut. Penurunan produktivitas sektor-sektor ekonomi berarti pula penurunan total output, dan pada giliranya berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Enrekang
Pentingnya peranan sektor pendidikan dalam  meningkatkan kualitas sumber daya manusia, merupakan salah satu kunci keberhasilan pembangunan multisektor di suatu daerah. Hal ini berarti bahwa penekanan kebijakan pembangunan sektor pendidikan di Kabupaten Enrekang tidak hanya terkait pemerataan infrastruktur pendidikan, namun yang terpenting adalah kebijakan yang diterapkan lebih menekankan pada pengendalian kualitas/mutu sektor pendidikan.
            Hubungan investasi sumber daya manusia (pendidikan) dengan pertumbuhan ekonomi merupakan dua mata rantai. Namun demikian, pertumbuhan tidak akan bisa tumbuh dengan baik jika tidak ada program yang jelas tentang peningkatan mutu pendidikan dan program ekonomi yang jelas.
Analisis   dan   Implikasi   Pengaruh Kesempatan Kerja Terhadap  Pertumbuhan   Ekonomi   Kabupaten Enrekang.
Kesempatan Kerja di Kabupaten Enrekang belum mampu memberikan peranan yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini disebabkan oleh karena kesempatan kerja yang tercipta selama kurun waktu 2001-2010 masih didominasi oleh sektor pertanian. sehingga sebagian besar penduduk kabupaten enrekang terutama yang berprofesi sebagai petani ataupun buruh tani masih menggantunggkan diri pada musim panen, cuaca, dan permintaan pasar terhadap hasil produksi pertanian mereka.
Dalam  hal  penyerapan  tenaga  kerja  sektor  pertanian cenderung  membutuhkan  tenaga  kerja  yang  jumlahnya  berfluktuatif. Kebutuhan tenaga kerja  yang  demikian disebabkan pada musim tanam dan musim panen kebutuhan akan tenaga kerja sangat besar, sedang antara keduanya kebutuhan akan tenaga kerja sangat kecil. Hal ini menyebabkan adanya pengangguran terselubung yang berimplikasi  terhadap produktivitas  yang  tidak  termanfaatkan  secara  makslmal. Tetapi  walaupun  demikian  sektor pertanian tetap  merupakan sektor  yang dominan  dalam  hal penyerapan  tenaga  kerja dikarenakan  banyak  SDM  pertanian  yang  tetap bertahan  di sektor  pertanian  walau  banyak  permasalahan  yang dihadapi sektor pertanian.
            Persoalan penting lainnya yang perlu untuk mendapatkan  perhatian Pemerintah Kabupaten Enrekang adalah Ketidakseimbangan yang terdapat didalam struktur pasar tenaga kerja, baik dari segi ketrampilan maupun dari segi daerah. Sistim pendidikan dan latihan tenaga yang dipandang dari segi kebutuhan pembangunan kurang sesuai baik dari segi jumlah maupun dari segi keahlian dan ketram­pilan yang dibutuhkan dalam pembangunan; sehingga disatu pihak dirasakan kekurangan tenaga terdidik untuk bidang ter­tentu tetapi di lain pihak terdapat kelebihan tenaga terdidik.
Perluasan kesempatan kerja merupakan salah satu masalah utama oleh karena eratnya hubungan kesempatan kerja dengan masalah lain dalam pem­bangunan. Perluasan kesempatan kerja produktif sekaligus  akan meningkatkan produksi, lebih meratakan pendapatan dan meningkatkan partisipasi masyarakat di dalam pembangunan. Masa­lah perluasan kesempatan kerja juga erat hubungannya dengan pembinaan pengusaha kecil. oleh karena itu cara pendekatan yang ditempuh di dalam pemecahan masalah kesempatan kerja adalah mengintegrasikan aspek kesempatan kerja dengan semua kegiatan pembangunan. Hal ini berarti bahwa setiap program dan proyek pembangunan diarahkan agar bersifat padat karya sejauh mungkin. Pilihan produk yang ingin dihasilkan dan pilihan teknik produksi lebih diorientasikan kepada penggunaan dan pemanfaatan tenaga manusia.
Analisis   dan   Implikasi   Pengaruh Belanja Modal Terhadap  Pertumbuhan   Ekonomi   Kabupaten Enrekang.
Hasil temuan dalam penelitian ini, diketahui bahwa Belanja modal tidak berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Enrekang. Berkaitan dengan pelayanan publik, alokasi belanja modal merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan karena akan meningkatkan produktivitas perekonomian daerah. Semakin banyak belanja modal semakin tinggi pula  produktivitas perekonomian daerah, karena belanja modal berupa infrastruktur jelas berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. dengan tersedianya infrastrutur yang baik diharapkan akan menciptakan efisiensi dan efektifitas diberbagai sektor, produktivitas masyarakat diharapkan akan semakin tinggi, dan pada gilirannya terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Rendahnya realisasi belanja modal berakibat pada mandeknya berbagai pembangunan, terutama infrastruktur. Semakin baik penyerapan APBN/APBD terutama belanja modal, semakin baik pula infrastruktur, iklim investasi, dan distribusi sumber pertumbuhan ekonomi, sehingga dapat memperkuat konsumsi domestik sebagai pilar ekonomi Suryana, (2000). 



DAFTAR PUSTAKA

Al-Samarai, S. (2002). The Changing Distribution of Public Education Expenditure in Malawi. Africa Region Working Paper Series 29.

Anwar, Khairil. (2011). Analisis determinan pertumbuhan ekonomi dan Kebutuhan Investasi di kabupaten maros. Jurnal ekonomi perencanaan pembangunan. PPS Unhas
Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan. (2010). Produk Domestik Regional Bruto & indikator Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/kota Provinsi Sulawesi selatan. BPS Sul-Sel.

Bati. (2009). Pengaruh Belanja Modal, dan Pendapatan Asli Daerah (PAD), terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara. Tesis Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara. USU Repository.

Enkrekang Dalam Angka. (2010). Produk Domestik Regional Bruto. Katalog BPS  : 1102001.7316. BPS. Kabupaten Enrekang.

Ida Bagus Raka Surya Atmaja, (2001). Peranan Investasi Swasta, Investasi Sektor publik dan Pertumbuhan Penduduk Terhadap Pertumbuhan GDP di Indonesia, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol 15, No.2

Jhingan, ML, (1999),  Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan,  diterjemahkan oleh D.Guritno, Edisi ke tujuh, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Johnson, (2011). Human Capital Development and Economic Growth in Nigeria. European Journal of Bussines and management. Vol. 3, No.9.

Kim, Sung Tai. (1997). “The Role of Local Public Sectors in Regional Growth in Korea”, Asian Economic Journal, Vol. 11 No. 21, 155-168.

Mankiw, N.Gregory. (2002).Teori Makro Ekonomi.Ed.4, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Perkins, (2001). Economic of development. Firth Edition, New York, London.

Robert St, Hong Zuang. (2010). Determinats of Economic Growth, Evidance from American Countries. International Bussiness & Economics Research Journal. Volume 9, No.5.
.
Sukirno, Sadono. (2000). Makroekonomi Modern: Perkembangan Pemikiran Dari Klasik  Hingga Keynesian Baru. Raja Grafindo Pustaka.

Suryana, (2000).  Ekonomi Pembangunan: Problematika dan Pendekatan. Empat Edisi Pertama, Penerbit Salemba.

Todaro, Michael P, (2000), Economic Development, Seventh Edition, New York University.

Tarigan, Robinson. (2005). Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Widodo, Tri. (2006). Perencanaan Pembangunan. Aplikasi Komputer (era Otonomi Daerah). Yogyakarta UPP STIM YKPN.

2.      LOGARITMA NATURAL (LN) VARIABEL PENELITIAN
Tahun
PDRB
Pendidikan
(AMH)
Kesempatan Kerja
Belanja Modal
Investasi Swasta
2001
13.0564
4.4385
11.2217
10.2538
8.2385
2002
13.1068
4.4462
11.2569
10.5649
8.3052
2003
13.1581
4.4170
11.3408
10.6802
8.3984
2004
13.2102
4.4375
11.3134
10.7576
8.9321
2005
13.2675
4.4606
11.3648
10.8327
9.0653
2006
13.3046
4.4708
11.2169
10.9187
9.1532
2007
13.3544
4.4971
11.3756
11.3365
9.2892
2008
13.4173
4.5101
11.3882
11.8395
9.0899
2009
13.4815
4.5036
11.4437
12.1291
9.4628
2010
13.5302
4.5047
11.4205
11.5219
9.4919
Sumber : Olah data Logaritma Natural (LogN). 2012

Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda,
Variabel
Β
Sig_F
t-hitung
Sig

Angka Melek Huruf (X1)
Kesempatan Kerja (X2)
Belanja Modal (X3)
Investasi Swasta (X4)

1,024
0,233
0,074
0,163


0,001

0,901
0,789
1,137
2,734

0,409
0,466
0,307
0,041
R


.979a
R Square  (R2)


.959
Intercept 0)


3,798
F hitung


29,065
Sampe (n)


10
Taraf signifikan (α)


0,05
a. Predictors: (Constant), InvestasiSwasta, AngkatanKerja, Pendidikan, BelanjaModal
b. Dependent Variable: PDRB
Sumber: Olah Data SPSS17,00 For Windows. 2012